Jumat, 20 Juni 2014

Metode, teknik dan Instrumen dalam Penelitian



A.      Instrumen
 
Ada beberapa alasan kecendrungan penggunaan instrumen dalam penelitian, yaitu: 
  1. Instrumen dapat membantu memperolehdata atas dasar kondisi yang telah diketahui 
  2. Instrumen berfungsi membatasi lingkungan atau ruang lingkup dengan cara tertentu, maka instrumen juga dapat digunakan untuk memperoleh data tambahan dari situasi. 
  3. Instrumen dapat membuat informasi yang dapat direkam secara permanen untuk dianalisa di masa yang akan datang. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan kamera, tape recorder, begitu juga melalui tulisan.

B.       Wawancara

Salah satu metode yang paling banyak digunakan dalam melakukan penelitian sosial adalah metode survei. Metode surveimerupakan penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang tepat. Metode survai merupakan salah satu bentuk penelitian yang melibatkan manusia untuk memperoleh informasi. Untuk itu maka perlu disusun satu instrumen penelitian yaitu kuesioner (daftar pertanyaan) dan pedoman wawancara (interview guide).

Biasanya penelitian survei mencakup wilayah yang cukup luas dan dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan responden atau objek yang ingin diteliti dengan cara memberikan daftar pertanyaan dalam kuesioner. Atau bisa juga melalui media lain seperti penggunaan telepon, tape recorder, e-mail dan lain sebagainya.

Wawancara yang dilakukan secara langsung(tatap muka) mempunyai beberapa keuntungan yaitu pewawancara dapat meningkatkan kerjasama diantara pewawancara dengan responden serta memungkinkan responden mendapat klarifikasi dari pertanyaan secepatnya. Dalam melakukan wawancara, responden perlu diberikan insentif untuk membangun ketertarikannya dalam melakukan wawancara. Teknik pengumpulan data survei dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara yang berupa tanya jawab peneliti dengan responden (narasumber). Wawancara tersebut berupa percakapan langsung (face to face) antara dua pihak atau lebih untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan untuk memperoleh data yang dapat menjelaskan ataupun menjawab suatu permasalahan penelitian. Wawancara merupakan salah satu faktor penting dalam menggali informasi dari narasumber.

Percakapan dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertayaan itu. Pertanyaan yang diajukan bisa berupa pertanyaan tertulis maupun lisan dengan menggunakan alat bantu berupa kuesioner. Dengan teknik wawancara yang baik dan benar diharapkan tujuan interview akan tercapai. Setiap enumerator harus mengetahui teknik wawancara yang efisien dan efektif. Wawancara bersifat semistructureartinya pewawancara memiliki pedoman dalam melakukan wawancara. Dalam hal ini, pewawancara tidak membatasi pilihan jawaban dan tidak mendeskripsikan jenis jawaban yang diberikan. Wawancara dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan terbuka (open-ended question). Biasanya wawancara yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan terbuka karena penelitian yang dilakukan bersifat eksploratif, artinya penelitian tersebut dilakukan untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya dari responden.

Secara umum tujuan wawancara dalam penelitian survei adalah :
  1. Untuk mengetahui data pribadi responden.
  2.  Mencari informasi yang relevan dengan tujuan penelitian 
  3. Membantu untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di lapangan
Berikut ini adalah beberapa jenis wawancara yang biasa digunakan:
  1. Wawancara seleksi (screening interview) yaitu wawancara yang dilakukan untuk memilih orang atau kandidat yang paling qualifieduntuk masuk ke tahap seleksi selanjutnya
  2. Wawancara dengan menggunakan media elektronik seperti audio tape atau telepon (telephone interview) yaitu wawancara yang langsung dilakukan dengan menggunakan media telepon. Wawancara ini biasanya dilakukan bila masih ada hal yang ingin ditanyakan langsung pada pihak responden. 
  3. Wawancara kelompok (Panel or Group Interview)yaitu wawancara yang dilakukan pada dua atau lebih pewawancara sekaligus pada waktu yang sama.
Dalam penelitian survei, jawaban yang diberikan oleh responden sangat bergantung pada pertanyaan dan sifat serta kondisiresponden itu sendiri. Untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara sangat dipengaruhi oleh ingatanresponden terutama dalam menjawab hal yangberkaitan dengan data angka atau data dan peristiwa yang sudah lewat. Ada tiga pendekatan dasar dalam mengumpulkan data kualitatif melalui wawancara, dimana tiga pendekatan itu mencakup tigajenis persiapan, konseptualisasi, dan instrumentasi yang berbeda. Setiap pendekatan memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing melayani suatu tujuan yang berbeda. Tiga pendekatan itu adalah wawancara percakapan informal, pendekatan pedoman wawancara umum, dan wawancara terbuka yang dibakukan.

C.       Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang diajukan pada seorang responden untuk mencari jawaban dari permasalahan yang diteliti. Dalam kuesioner terdapat pertanyaan, pernyataan dan isian yang harus dijawab oleh responden. Jawaban yang diberikan bisa bersifat tertutup dimana alternatif jawaban telah disediakanoleh peneliti,dan ada juga jawaban terbuka dimana responden bebas menuliskan jawabannya tanpa adanya paksaan maupun jawaban yang berasal darikombinasi keduanya yang merupakan campuran dari jawaban tertutup dan terbuka. 

Kelemahan penggunaan kuesioner adalah terbatasnya mendapatkan informasi mengenai kasus-kasus yang sifatnya personal, karena peneliti hanya menanyakan sepintas saja dan biasanya hanya sekali selain itu hubungan antara peneliti dengan responden hanya bersifat sementara. Kuesioner hanya mengandalkan jawaban-jawaban sepintas dari responden, sehingga data yang didaptkan sangat bergantung kepada kualitas pertanyaannya. Jika pertanyaan dipersiapkan dengan seksama, tentu akan menghasilkan jawaban dan data yang lebih lengkap. Jika pertanyaantidak dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan data yang tidak akurat dan bias yang sangat tinggi. 

Kuesioner yang bersifat tertutup dibuat jika peneliti menganggap bahwa peneliti telah menemukan berbagai alternatif jawaban yang tepat bagi penelitiannya dengan kata lain peneliti hanya ingin mendapatkan jawaban responden berdasarkan jawaban yang sudah disediakan saja dan bukan berasal dari jawaban lainnya. Misalnya jawaban setuju atau tidak setuju, ya atau tidak, suka atautidak suka dan lain sebagainya. 

Kuesioner yang bersifat terbuka disusun karena peneliti ingin mengetahui pendapat responden secara langsung mengenai pertanyaan yang diajukan. Misalnya bagaimana pendapat anda dengan perkembangan sistem informasi pada saat ini? 

Jenis kuesioner terdiri atas dua macam yaitu kuesioner yang diisi langsung oleh responden maupun kuesioner yang diisi melalui e-mail atau telepon. 

Jenis kuesioner yang pertama dapat dengan baik dilakukan jika peneliti maupun responden memiliki waktu yang cukup untuk menuliskan jawabannya pada kuesioner yang diajukan atau diberikan. Kelebihan dari kuesioner ini adalah, responden dapat menanyakan langsung pada peneliti jika responden kurang mengerti dengan isi maupun maksud dari pertanyaan yang diajukan. Selain itu juga peneliti mendorong responden untuk menjawab secara benar dan jujur tanpa adanya campur tangan dari pihak lain. Kelemahannya adalah jika jumlah respondennya banyak, maka peneliti perlu menambah tenaga pencacah. Jika sedikit, peneliti sendiri yang bisamenjadi pencacah. 

Jenis kuesioner kedua yaitu keesioner yang disebarkan melalui surat, telepon dan email, biasanya dilakukan jika responden memiliki tempat tinggal yang relatif jauh dari si peneliti dan tidak  mungkin melakukannya secara langsung. Kelemahan dari kuesioner ini adalah selain membutuhkan biaya yang relatif mahal, jumlah kuesioner yang kembali biasanya lebih sedikit daripada jumlah kuesioner yang diedarkan. Bila kuesioner yang kembali sedikit, maka akibatnya akan dapat mengganggu hasil penelitian terutama dalam pengolahan data karena data yang dikumpulkan tidak cukup akurat untuk diolah.

Sumber :
Hasibuan, A. Zainal. 2007. METODOLOGI PENELITIANPADA BIDANG KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI. Depok : Fasikom Universitas Indonesia

Literatur Penelitinan



Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah.

Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek penelitian. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian.Penelusuran pustaka berguna untuk menghindarkan duplikasi dari pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka maka akan dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan.
Dalam membuat sebuah tulisan ilmiah, diperlukan sejumlah literatur yang mendukung tulisan ataupun penelitian yang kita lakukan.Untuk mendapatkan literatur tersebut, maka kita bisa mendapatkannya dengan cara membaca, memahami, mengkritik, danmereview literatur dari berbagai macam sumber. Tinjauan literatur sangat penting peranannya dalam membuat suatu tulisan ataupun karangan ilmiah, dimana tinjauan literatur memberikan ide dan tujuan tentang topik penelitian yang akan kita lakukan.

Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanyaditempatkan pada bab awal. Hasil-hasilpenelitian yang dilakukan olehpeneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Landasan teori, tinjauan teori, tinjauanpustaka semuanya merupakan cara untuk melakukan tinjauan literatur. Literatur review merupakan suatu cara untuk menemukan, mencari artikel-artikel, buku-buku dan sumber-sumber lain seperti tesis, disertasi, prosiding, yang relevan pada suatu isu tertentu atau teori atau riset yang menjadi interestkita. Literatur review yang kita dapatkan masih bersifat umum atau general (general problem).

Misalnya bila kita tertarik dengan corporate information System, pengembangan IS/IT investmentmaka kita harus mencari sumber ilmiah yang membahas atau terkait dengan kajian ilmu tersebut. Dari berbagai literatur yang kita kumpulkan kita bisa melihat bagaimana artikel ilmiah-ilmiah terutamapada ringkasan-ringkasannya tersebut memberikan gambaran atau ringkasan-ringkasan dan mencoba meringkas dari gambaran-gambaran itu. Kita anotytape bibliographiyang disebut cacatan-catatan kecil dan berikan kritikan (critical evaluation) pada artikel tersebut.

Literatur review merupakan suatu kerangka, konsep atau orientasi untuk melakukan analisis dan klasifikasi fakta yang dikumpulkan dalam penelitian yang dilakukan. Sumber-sumber rujukan (buku, jurnal, majalah) yang diacu hendaknya relevan dan terbaru (state of art) serta sesuai dengan yang terdapat dalam pustaka acuan. Tujuan melakukan literatur review adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.

Dalam melakukan review terhadap literatur yang perlu diingat adalah hindari kutipan pendapat pakar tanpa adanya pembahasan dan sikap kritisnya mengenai suatu topik bidang ilmu. Dari literatur review itu yang perlu dilihat adalah perlunya menganalisis, mensintesis, meringkas, membandingkan hasil-hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya.

Literatur review membantu peneliti dalam pencarian tujuan serta membantu dalam menguraikan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Dalam menguraikan penelitian perlu dijelaskan mengenai peubah atau variabel yang digunakan, model yang digunakan, rancangan penelitian, sampling dan teknik pengumpulannya, analisis data, dan cara penafsirannya. Tujuannya adalah agar orang lain bisa melakukan pengulangan terhadap penelitian yang sama.

Dalam literatur review ada dua komponen utama yang harus diperhatikan yaitu kerangka teori (theorical framework) dan kajian yang terkait dengan topik maupun tema penelitian. Literatur review merupakan diskusi dari pengetahuan tentang topik yang sedang dipelajari atau bisa juga berupa hasil pengetahuan yang di dukung dengan literatur riset, dan merupakan pondasi dari penelitian. Terdapat tiga macam tipe literatur review yaitu literatur review naratif (narrative literature review), literatur review kualititaf (qualitative systematic literature review), dan literatur review kuantitatif (quantitative systematic literature reviewatau meta-analysis).

Tujuan akhir dari literatur review ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya. Gambaran itu terkait dengan isu yang ingin diteliti,namun yang perlu diingat adalah, jangan membahas isu yang sudah kadaluarsa. Ada beberapa isu yang teorinya muncul di tahun yang lalu (lama). Artinya bila kita mereview literatur, mulailah mengacu pada teori atau mereview dari tahun terbaru hingga tahun yang sebelumnya.
 
Ada tiga aspek utama dalam melakukan literatur review yaitu :
  1. Survei artikel yang terkait dengan isu yang kita minati 
  2. Berikan evaluasi, ringkas gambaran-gambaran yang ada 
  3. Mendapatkan masukan yang terkait dengan isu dari publikasi yang terbaru hingga publikasi terlama sehingga kita bisa mendapatkan gambarannya secara jelas.


Sumber :
Hasibuan, A. Zainal. 2007. METODOLOGI PENELITIANPADA BIDANG KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI. Depok : Fasikom Universitas Indonesia

Rabu, 18 Juni 2014

Analisis Data Penelitian

Menurut Zainal (2007), ada dua mode analisis data penelitian yaitu Analisis Kuantitatif, dan Analisis Kualitatif.
1.        Analisis Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka  atau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini didasarkan pada perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat, dan juga perhitungan statistik lainnya.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam melakukan penelitian kuantitatif, kita seringkali mengalami kesulitan tentang metode statistika mana yang akan digunakan. Hal ini umumnya disebabkan kita tidak mendapatkan materi penelitian yang lengkap dan terintegrasi, selain itu buku-buku yang kita temui pun umumnya tidak membahas hal tersebut secara menyeluruh.Analisa statistik  digunakan  untuk  membantu  peneliti  untuk  mengetahui  hubungan  antar variabel. Analisa statistik merupakan analisa yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Pada prisnsipnya ilmu statistik dapat dibagi atas dua tahapan yaitu statistik deskriptif yang  berkaitan  dengan  pencatatan  dan  peringkasan  data,  dengan  tujuan menggambarkan hal-hal penting pada sekelompok data, seperti berapa rata-ratanya, variasi data dan sebagainya dan juga ada statistik inferensi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dari data yang telah dicatat dan diringkas

2.        Analisis Penelitian Kualitatif
Pada dasarnya penelitian dapat dibagi dua yaitu penelitian kualitatif dan juga penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan deskripsi kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik,  statistik  atau  komputer.  Pada  umumnya  metode  kualitatif  berorientasi dalam eksplorasi dengan mengungkapkan logika induktif. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi. Dalam penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri. Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian historis atau deskriptif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagailawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif,   dan   hasil   penelitian   kualitatif   lebih   menekankan   makna   dari   pada generalisasi.
Penggunaan metode kualitatif:
a.      Bila masalah penelitian belum jelas, karena penelitian kualitatif langsung masuk pada obyek, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas.
b.      Untuk memahami makna di balik data yang tampak jelas.
c.   Untuk memahami instruksi sosial yang kompleks yang dapat diurakikan dengan cara ikut berperan serta dalam wawancara mendalam terhadap interaksi sosial agar dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.

 Hasibuan, A. Zainal. 2007. METODOLOGI PENELITIANPADA BIDANG KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI. Depok : Fasikom Universitas Indonesia

Selasa, 17 Juni 2014

Daftar Pustaka


Daftar pustaka merupakan sebuah sumber data atau rujukan yang diambil dari buku-buku dan teks. Secara umum ada dua sistem penulisan Daftar Pustaka yaitu Vancouver dan Harvard, dan telah disepakati bahwa untuk Jurnal Pascasarjana menggunakan sistem Harvard. Pada sistem ini, nama penulis  yang dirujuk dalam teks diambil dari nama akhir penulis dan diikuti dengan tahun publikasi (Contoh: Hadju, 2009). Bila penulis lebih dari satu orang maka  yang ditulis dalam teks hanya nama akhir dari penulis  pertama  dan diikuti dengan dkk. (Contoh:  Sudirman  dkk.,  2010). Perhatikan, bahwa setelah dkk ada titik dan diikuti dengan koma. Urutan dalam Daftar Pustaka disusun berdasarkan abjad. Semua nama penulis dicantumkan  dalam  Daftar  Pustaka  kecuali  penulis  yang  lebih  dari  6  orang  digunakan  dkk.Apabila seorang penulis pertama dikutif karyanya lebih dari satu buah maka diurutkan berdasarkan tahun publikasinya. Apabila penulis yang sama dikutip karyanya yang terbit pada tahun yang sama maka dibuat kode huruf auntuk urutan pertama dan b untuk berikutnya, dan seterusnya (contoh: Rasyid, 2011a dan Rasyid, 2001b).

Fungsi Daftar Pustaka :
Fungsi daftar pustaka adalah segabai berikut :
1.        Membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis;
2.        Memberi informasi kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan oleh penulis;
3.        Membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk studinya.

Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Teknik penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
1.        Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke dalam.
2.        Jarak antarbaris adalah 1,5 spasi.
3.        Daftar Pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulsi. (Akan tetapi, cara mengurut daftar pustaka amat bergantung pada bidang ilmu. Setiap bidang ilmu memiliki gaya selingkung).
4.        Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis itu harus dicantumkan ulang.

Unsur yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah:
1.        Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga,
2.        Tahun terbitan karya ilmiah yang bersangkutan,
3.        Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kali kecuali untuk kata sambung dan kata depan, dan
4.        Data publikasi berisi nama tempat (kota) dan nama penerbit karya yang dikutip.

Contoh Daftar Pustaka sesuai Sumber yang dikutip
1.        Sumber Jurnal
Barrett-Lennard, G.T. (1983) “The Empathy Cycle: Refinement of A Nuclear Concept”. Journal of Counseling Psychology. 28, (2), 91-100.
2.        Sumber Buku
a.         Jika buku ditulis oleh seorang saja
Poole, M.E. (1976).  Social Class and Language Utilization at the Tertiary Level. Brisbane: Unversity of Queensland.
b.        Jika buku ditulis oleh dua atau tiga orang
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York: Holt Rinehart and Winston
Lyon, B., Rowen, H.H. and Homerow, T.S. (1969).  A History of the Western World. Chicago: Rand Mc Nally.
c.         Jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang
Ghiseli, E. et al. (1981). Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco: W.H. Freeman and Co.
d.        Jika penulis sebagai penyunting
Philip, H.W.S. dan Simpson, G.L. (Eds) (1976).  Australia in the World of Education Today and Tomorrow. Canberra: Australian National Commission.
e.         Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan
Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilkai Bangsa Indonesia”, dalam  Dialog Manusia, Falsafah, Budaya, dan Pembangunan.  Malang: YP2LPM.
f.         Jika buku itu berupa edisi
Gabriel, J. (1970). Children Growing Up: Development of Children’ Personality (third ed.). London: University of London Press.
3.        Kalau sumbernya di luar Jurnal dan buku
a.         Berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Soelaeman, M.I. (1985).  Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
b.        Berupa publikasi Departemen
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.
c.         Berupa dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian Proyek pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.
d.        Berupa makalah
Kartadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis”. Makalah apda Konvensi 7 IPBI, Denpasar.
e.         Berupa surat kabar
Sanusi, A.  (1986). “Menyimak  Mutu  Pendidikan  denga  Konsep  Takwa  dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif.”  Pikiran Rakyat (8 September 1986).
4.        Kalau sumbernya dari Internet
a.         Bila karya perorangan
Cara penulisannya ialah:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Thomson, A. (1998).  The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia:  http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/1998/thompson.hotml [30Maret 2000]
b.        Bila bagian dari karya kolektif
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting.  (Tahun).  Dalam  Sumber  (edisi),  [Jenis  media]. Penerbit. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Daniel,  R.T.  (1995).  The  History  of  Western  Music  In  Britanica  online: Macropedia [Online]. Tersedia:  http://www.eb.com:180/cgibin/g:DocF=macro/5004/45/0. html [28 Maret 2000]
c.         Bila artikel dalam jurnal
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis Media], volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Supriadi,  D.  (1999).  Restructuring  the  Schoolbook  Provision  System  in Indonesia:  Some Recent  Initiatives dalam  Educational  Policy Analysis Archives [Online], vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia: http://epaa.asu.edu /epaa/v7n7.html[17 Maret 2000]
d.        Bila artikel dalam majalah
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis media], volume, jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American Health [CD-ROM], 60-64. tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A [13 Juni 1995]
e.         Bila ertikel di surat kabar
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis media], jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi  Bisa  Runtuh.  Pikiran  Rakyat [Online],  halaman  8. tersedia: http://www.[pikiran-rakyat.com.[9 Maret 2000]
f.         Bila pesan dari E-mail
Cara penulisannya:
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan. Mail kepada penerima [alamat e-mail penerima]
Contoh:
Mustafa, Bachrudin (Mustafa@indo.net.id). (2000, 25 April). Bab Laporan penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi (Supriadi@indo.net.id).
 
Sumber :

Keputusan Direktur PPs UNHAS. 2012. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah. Makasar: Universitas Hasanuddin.


http://staff.uny.ac.id/system/files/pendidikan/Drs.%20Putut%20Hargiyarto,%20M.Pd./RAGAM%20BAHASA,%20TATA%20TULIS%20DAN%20KUTIPAN.pdf