Rabu, 16 April 2014

Identifikasi Masalah, Merumuskan Masalah dan Hipotesis dari Masalah



1.      Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah

Masalah penelitian adalah suatu kondisi dimana terjadinya kesenjangan antara yang diharapkan dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Pada penelitian ini, identifikasi masalah dan memilih masalah perlu dilakukan yang nantinya dijadikan sebagai penelitian dan pembahasan dalam tugas akhir yang berjudul “ANALISIS INTERFERENSI FREKUENSI SINYAL ZIGBEE (PROTOKOL IEEE 802.15.4) TERHADAP FREKUENSI SINYAL WI-FI (PROTOKOL IEEE 802.11)”.
Dengan identifikasi dan memilih masalah, maka kedua variable tersebut akan dijadikan sebuah latar belakang dari judul tugas akhir ini.
Interferensi merupakan sinyal pengganggu yang tidak diinginkan dimana frekuensinya berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan serta berdaya besar. Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu area coverage. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama dengan 0 derajat, sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan. (Wikipedia, 2013). Interferensi merupakan salah satu hal yang secara alami muncul dalam penggunaan medium radio. Sehingga apabila tidak dirancang dengan baik, maka akan menimbulkan interferensi terhadap perangkat itu sendiri (inward interference) maupun perangkat lain (outward interference) (Virgono, 2009)
Wireless LAN / Wi-Fi (Wireless-Fidelity) adalah teknologi LAN yang menggantikan fungsi kabel dengan menggunakan frekuensi dan transmisi radio pada area tertentu sebagai media penghantarnya. Wireless LAN ini menggunakan frekuensi yang sudah digratiskan yaitu pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Standard Wireless LAN / Wi-Fi yang paling umum digunakan adalah standard 802.11b yang menggunkan operasi frekuensi band antara 2,4GHz – 2,4835GHz. (Virgono, 2009)
Pada teknologi komunikasi mengalami perkembangan  yang sangat maju dalam beberapa tahun terakhir ini. Beberapa standard yang dibuat untuk memenuhi berbagai keperluan dalam penggunaannya. Salah satu protocol yang banyak digunakan sekarang yaitu dari keluarga IEEE 802.15 yang membahas tentang jaringan terbatas (personal network) dan salah satunya protocol IEEE 802.15.4. Protokol IEEE 802.15.4 merupakan standar protocol komunikasi untuk jaringan terbatas, kecepatan rendah dan konsumsi daya sedikit (low-rate wireless personal area network) (Gutierrez, 2001). Zigbee merupakan protocol komunikasi hasil pengembangan lanjut dari standar IEEE 802.15.4. Zigbee ini mempunyai standard protokol IEEE 802.15.4 yang menggunakan operasi frekuensi band antara 2,405GHz – 2,480GHz (Gutierrez, 2006).
Pada frekuensi tersebut (Zigbee) hampir sama dengan frekuensi pada standard protokol Wireless LAN/Wi-Fi yang menggunakan operasi frekuensi band antara 2,4GHz – 2,4835GHz (Virgono, 2009).
Artinya standard frekuensi band kedua protocol tersebut mempunyai range frekuensi yang hampir sama. Dengan kata lain, apabila terdapat dua frekuensi yang sama atau kanal yang sama (co-channel) atau kanal yang saling berbekatan (adjacent channel) dalam suatu area coverage, maka akan timbul sebuah interferensi. Interferensi ini diduga akan berpengaruh pada performansi yaitu akan mengakibatkan penurunan performansi dari jaringan Wireless LAN maupun Zigbee (Virgono, 2009).
Jadi bisa dengan permasalahan tersebut, dapat dirumuskan sebagai berikut :
a.       Bagaaimana pengaruh interferensi sinyal wifi terhadap sinyal zigbee?
b.      Bagaimana nilai RSL (dBm) zigbee terhadap jarak wifi ketika terjadi interferensi?
c.    Bagaimana nilai throughput dan delay ketika sinyal zigbee mengalami interferensi dari sinyal wi-fi?

2.      Hipotesis

Dari identifikasi masalah diatas, maka ada hipotesis yang dapat dipakai sebagai acuan sementara yaitu :
a.       Pada kedua perangkat tersebut menggunakan frekuensi yang sama, tidak menutup kemungkinan akan terjadi sebuah interferensi apabila jaraknya berdekatan.
b.      Apabila terjadi interferensi, maka akan mempengaruhi performansi pada kedua perangkat tersebut, sehingga kualitas sinyalnya akan menurun, seperti nilai RSL, troughput dan delay.
c.       Jarak mempengaruhi nilai troughput dan delay. Semakin dekat jarak kedua perangkat, maka nilai troughput besar, nilai delay kecil. Semakin jauh jarak kedua perangkat, maka nilai troughput kecil, nilai delay besar.
d.      Semakin dekat jarak kedua perangkat tersebut, maka akan semakin besar pengaruh terhadap performansinya, jadi nilai RSLnya semakin kecil.
e.       Semakin jauh jarak kedua perangkat tersebut, maka akan semakin kecil pengaruh terhadap performansinya, jadi nilai RSLnya mendekati normal/biasa.