1. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
Masalah penelitian adalah suatu kondisi dimana terjadinya kesenjangan
antara yang diharapkan dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Pada penelitian ini, identifikasi masalah dan memilih masalah perlu
dilakukan yang nantinya dijadikan sebagai penelitian dan pembahasan dalam tugas
akhir yang berjudul “ANALISIS INTERFERENSI FREKUENSI SINYAL ZIGBEE (PROTOKOL
IEEE 802.15.4) TERHADAP FREKUENSI SINYAL WI-FI (PROTOKOL IEEE 802.11)”.
Dengan identifikasi dan memilih masalah, maka kedua variable tersebut
akan dijadikan sebuah latar belakang dari judul tugas akhir ini.
Interferensi merupakan sinyal pengganggu yang tidak diinginkan dimana
frekuensinya berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan serta berdaya
besar. Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu area
coverage. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun
jika beda fase kedua gelombang sama dengan 0 derajat, sehingga gelombang baru
yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat
merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan. (Wikipedia, 2013). Interferensi merupakan salah satu hal yang
secara alami muncul dalam penggunaan medium radio. Sehingga apabila tidak
dirancang dengan baik, maka akan menimbulkan interferensi terhadap perangkat
itu sendiri (inward interference)
maupun perangkat lain (outward
interference) (Virgono, 2009)
Wireless LAN / Wi-Fi (Wireless-Fidelity) adalah teknologi LAN yang
menggantikan fungsi kabel dengan menggunakan frekuensi dan transmisi radio pada
area tertentu sebagai media penghantarnya. Wireless LAN ini menggunakan frekuensi
yang sudah digratiskan yaitu pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Standard
Wireless LAN / Wi-Fi yang paling umum digunakan adalah standard 802.11b yang
menggunkan operasi frekuensi band antara 2,4GHz – 2,4835GHz. (Virgono, 2009)
Pada teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang sangat maju
dalam beberapa tahun terakhir ini. Beberapa standard yang dibuat untuk memenuhi
berbagai keperluan dalam penggunaannya. Salah satu protocol yang banyak
digunakan sekarang yaitu dari keluarga IEEE 802.15 yang membahas tentang
jaringan terbatas (personal network) dan salah satunya protocol IEEE 802.15.4.
Protokol IEEE 802.15.4 merupakan standar protocol komunikasi untuk jaringan
terbatas, kecepatan rendah dan konsumsi daya sedikit (low-rate wireless
personal area network) (Gutierrez, 2001). Zigbee merupakan protocol komunikasi
hasil pengembangan lanjut dari standar IEEE 802.15.4. Zigbee ini mempunyai
standard protokol IEEE 802.15.4 yang menggunakan operasi frekuensi band antara
2,405GHz – 2,480GHz (Gutierrez, 2006).
Pada frekuensi tersebut (Zigbee) hampir sama dengan frekuensi pada
standard protokol Wireless LAN/Wi-Fi yang menggunakan operasi frekuensi band
antara 2,4GHz – 2,4835GHz (Virgono, 2009).
Artinya standard frekuensi band kedua protocol tersebut mempunyai range
frekuensi yang hampir sama. Dengan kata lain, apabila terdapat dua frekuensi
yang sama atau kanal yang sama (co-channel) atau kanal yang saling berbekatan
(adjacent channel) dalam suatu area coverage, maka akan timbul sebuah
interferensi. Interferensi ini diduga akan berpengaruh pada performansi yaitu
akan mengakibatkan penurunan performansi dari jaringan Wireless LAN maupun
Zigbee (Virgono, 2009).
Jadi bisa dengan permasalahan tersebut, dapat dirumuskan sebagai berikut
:
a.
Bagaaimana
pengaruh interferensi sinyal wifi terhadap sinyal zigbee?
b.
Bagaimana nilai RSL (dBm) zigbee terhadap jarak wifi
ketika terjadi interferensi?
c. Bagaimana nilai throughput
dan delay ketika sinyal zigbee
mengalami interferensi dari sinyal wi-fi?
2. Hipotesis
Dari identifikasi masalah diatas, maka ada hipotesis yang dapat dipakai
sebagai acuan sementara yaitu :
a. Pada
kedua perangkat tersebut menggunakan frekuensi yang sama, tidak menutup
kemungkinan akan terjadi sebuah interferensi apabila jaraknya berdekatan.
b. Apabila
terjadi interferensi, maka akan mempengaruhi performansi pada kedua perangkat
tersebut, sehingga kualitas sinyalnya akan menurun, seperti nilai RSL, troughput
dan delay.
c. Jarak mempengaruhi nilai troughput
dan delay. Semakin dekat jarak kedua perangkat, maka nilai troughput besar,
nilai delay kecil. Semakin jauh jarak kedua perangkat, maka nilai troughput
kecil, nilai delay besar.
d. Semakin
dekat jarak kedua perangkat tersebut, maka akan semakin besar pengaruh terhadap
performansinya, jadi nilai RSLnya semakin kecil.
e. Semakin
jauh jarak kedua perangkat tersebut, maka akan semakin kecil pengaruh terhadap
performansinya, jadi nilai RSLnya mendekati normal/biasa.